Riyadh Fashion Week 2025

Stella McCartney Debut di Riyadh Fashion Week 2025

Stella McCartney Debut di Riyadh Fashion Week 2025
Stella McCartney Debut di Riyadh Fashion Week 2025

JAKARTA - Riyadh Fashion Week 2025 menjadi magnet baru dunia mode internasional. Digelar pada 16–21 Oktober di Arab Saudi, ajang ini bukan hanya menampilkan karya desainer ternama dunia, tetapi juga menjadi ruang bagi talenta lokal untuk unjuk kreativitas. Tahun ini, gelaran tersebut disebut sebagai yang paling ambisius dan megah sejak pertama kali diselenggarakan, dengan menghadirkan 30 pertunjukan busana dan presentasi dalam lima hari penuh.

Keikutsertaan label ikonik seperti Vivienne Westwood dan debut spektakuler Stella McCartney menjadi bukti nyata bahwa Arab Saudi kini menjadi salah satu poros baru industri fashion global. Riyadh Fashion Week 2025 juga menjadi ajang yang merayakan keberagaman, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap budaya tradisional Timur Tengah yang berpadu dengan sentuhan modern.

Vivienne Westwood Buka Pekan Mode dengan Sentuhan Tradisional Arab

Pembukaan Riyadh Fashion Week tahun ini berlangsung megah dan penuh makna. Brand legendaris asal Inggris, Vivienne Westwood, dipercaya untuk membuka acara. Koleksi yang ditampilkan bukan sekadar tentang mode, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai sosial dan warisan budaya Arab Saudi.

Desain yang dihadirkan menonjolkan craftsmanship tradisional Arab, menghadirkan perpaduan antara tekstur khas, motif geometris, serta warna-warna hangat gurun. Karya-karya ini mencerminkan keanggunan yang berpadu dengan kekuatan karakter, sejalan dengan semangat modernitas yang tengah tumbuh di dunia mode Arab.

Kehadiran Vivienne Westwood juga memperkuat posisi Riyadh Fashion Week sebagai ajang mode yang tak hanya bersifat komersial, tetapi juga mengedepankan nilai seni, warisan budaya, dan keberlanjutan — hal yang kini menjadi fokus penting dalam industri fashion global.

Stella McCartney Hadir dengan Pesona Fashion Ramah Lingkungan

Sorotan utama dalam Riyadh Fashion Week 2025 datang dari debut Stella McCartney, desainer asal Inggris yang dikenal dengan konsep fashion beretika dan berkelanjutan. Dalam penampilan perdananya di Arab Saudi, McCartney memamerkan 31 koleksi busana yang memadukan kemewahan, kenyamanan, dan nilai ramah lingkungan.

Desain khas McCartney yang vegan dan bebas bahan hewani tetap menjadi ciri utama dalam koleksi ini. Ia menampilkan silhouette longgar dan mengalir, dengan permainan bahan yang lembut dan detail elegan seperti drape dan lipit halus pada bagian bodice. Busana-busana tersebut mencerminkan karakter feminin yang kuat, sekaligus mengedepankan kesadaran terhadap keberlanjutan.

Koleksinya juga dipenuhi warna-warna cerah dan nuansa glamor, seperti gaun strapless berhiaskan sequin perak dengan garis leher tegas, hingga setelan oversized yang menampilkan kesan effortless chic. Masyarakat Arab pun menyambut hangat kehadiran McCartney, yang berhasil menghadirkan kombinasi antara gaya modern dan nilai etika dalam dunia fashion.

Desainer Lokal Unjuk Gigi di Panggung Internasional

Tak kalah menarik dari nama besar internasional, 16 desainer Arab Saudi turut menunjukkan karya terbaik mereka. Kehadiran mereka membawa semangat baru dalam industri fashion lokal, dengan menonjolkan identitas budaya yang kuat dan gaya modern yang relevan di kancah global.

Beberapa nama yang tampil di antaranya adalah Tima Abid, Adnan Akbar, Atelier Hekayat (Alia & Abeer Oraif), Waad AlOqaili, Ashwaq AlMarshad, Abadia (Shahd AlShehail), Razan AlAzzouni, Mona AlShebil, Reem AlKanhal, Arwa AlBanawi, Hindamme, Nabila Nazer, Dananeer, Manel, Fatima AlAbdulqader, dan Noble & Fresh.

Setiap desainer membawa visi dan karakter yang berbeda — ada yang menonjolkan keanggunan klasik, ada pula yang bermain dengan struktur avant-garde dan warna berani. Namun, benang merah dari semua koleksi itu adalah rasa bangga terhadap warisan budaya Arab yang dikemas dalam bentuk yang segar dan kontemporer.

Para desainer muda ini berhasil memanfaatkan momentum Riyadh Fashion Week untuk menunjukkan bahwa industri fashion Arab tidak kalah inovatif dan progresif dibandingkan negara-negara mode besar seperti Prancis, Italia, atau Inggris.

Riyadh Fashion Week, Simbol Transformasi Mode di Arab Saudi

Lebih dari sekadar ajang mode, Riyadh Fashion Week 2025 menjadi simbol transformasi budaya dan ekonomi kreatif Arab Saudi. Negara yang dulu dikenal konservatif kini semakin terbuka terhadap kreativitas dan ekspresi seni, terutama di sektor fashion.

Melalui kolaborasi antara desainer lokal dan global, ajang ini menunjukkan bagaimana tradisi dan modernitas dapat berpadu harmonis. Keberhasilan penyelenggaraan Riyadh Fashion Week juga menandai langkah besar Arab Saudi dalam menjadikan dirinya sebagai salah satu pusat mode baru dunia.

Dengan dukungan penuh pemerintah dan antusiasme publik, dunia fashion di Arab Saudi diperkirakan akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Kehadiran nama besar seperti Stella McCartney hanyalah permulaan dari babak baru perjalanan mode Timur Tengah di panggung global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index