Transportasi Menuai Pujian di Era Pramono Rano

Kamis, 03 Juli 2025 | 10:50:05 WIB
Transportasi Menuai Pujian di Era Pramono Rano

JAKARTA – Transformasi transportasi publik di Jakarta kini menjadi sorotan utama publik, menyusul meningkatnya sentimen positif terhadap kinerja pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam menata wajah ibu kota. Sejumlah terobosan di sektor mobilitas, mulai dari pembenahan layanan Transjakarta, MRT, LRT, hingga sistem terintegrasi Jaklingko, berhasil menuai pujian warganet.

Pujian ini tidak datang tanpa dasar. Berdasarkan hasil pemantauan Litbang Kompas terhadap sentimen media sosial, transportasi menjadi sektor paling menonjol dalam menilai kinerja Pramono Rano setelah terpilih memimpin Jakarta pasca Pilkada 2024. Kajian ini dilakukan dengan menjaring 11.758 konten di lima platform digital utama Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan X (dulu Twitter).

Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat merespons positif perubahan yang terjadi dalam sistem transportasi ibu kota. Sebanyak 63% dari total konten yang dianalisis memberikan sentimen positif terhadap beragam moda angkutan publik, seperti Transjakarta, MRT, LRT, Jaklingko, Mikrotrans, angkot, hingga KRL.

Di sisi lain, 22% konten menunjukkan sikap netral, dan hanya 15% yang memberikan sentimen negatif. Angka ini mencerminkan bahwa terobosan dalam layanan transportasi massal telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam hal keterjangkauan dan integrasi moda.

Meski begitu, perbaikan ini belum sepenuhnya menghapus persoalan klasik Jakarta. Kemacetan masih menjadi batu sandungan yang menonjol. Sentimen negatif terhadap penanganan macet tercatat sebesar 28%, hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 46% yang memberi penilaian positif. Sisanya, sebanyak 25%, netral.

Sorotan serupa juga terlihat pada isu parkir, yang justru menjadi titik lemah dalam citra transportasi kota. Sebanyak 37% konten menyoroti aspek ini secara negatif, sementara hanya 31% yang menilainya positif. Artinya, meskipun aspek transportasi publik mendapat banyak apresiasi, kebijakan dan pengelolaan parkir masih harus dibenahi lebih serius.

Secara menyeluruh, kinerja Pramono Rano dalam sektor transportasi mendapatkan citra positif dari 57% konten media sosial yang dianalisis. Sebanyak 23% netral, dan 19% lainnya mencerminkan ketidakpuasan publik.

Salah satu faktor yang mendorong meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pasangan pemimpin ini adalah dibukanya sejumlah jalur baru Transjakarta. Jalur tersebut menghubungkan pusat Jakarta dengan kawasan-kawasan penyangga di sekitarnya, yang selama ini belum terlayani secara maksimal oleh transportasi publik.

Beberapa rute yang diluncurkan antara lain Blok M PIK 2, Sawangan Lebak Bulus, Bogor Blok M, dan Alam Sutera Blok M. Ekspansi ini dianggap berhasil meningkatkan aksesibilitas mobilitas warga harian dan menjadi simbol bahwa pembangunan Jakarta kini lebih merata.

Langkah tersebut memperkuat citra Jakarta sebagai kota yang tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga menjadi lebih inklusif dan terjangkau. Warga dari daerah-daerah satelit kini memiliki lebih banyak opsi untuk menjangkau pusat kota tanpa harus bergantung pada kendaraan pribadi.

“Transformasi layanan transportasi massal yang lebih terintegrasi dan mudah diakses menjadi sorotan positif yang dominan dari netizen. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan publik terhadap keseriusan pemerintah kota dalam membenahi mobilitas,” demikian salah satu kutipan dari analisis Litbang Kompas.

Namun, harapan publik tak berhenti di situ. Meski puas dengan perkembangan transportasi publik, masyarakat masih menuntut solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan dan pengelolaan parkir yang selama ini belum terselesaikan secara menyeluruh.

Dengan pijakan yang sudah kuat di sektor transportasi, Pramono Rano dihadapkan pada tantangan berikutnya: memperluas skema integrasi antarwilayah, memperbaiki sistem lalu lintas, serta menyusun kebijakan parkir yang adil dan efektif. Publik berharap transformasi ini tidak berhenti sebagai pencitraan semata, melainkan menjadi tonggak pembangunan kota yang berkelanjutan.

Berbagai data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa persepsi publik dapat berubah signifikan jika langkah-langkah konkret terus dilakukan. Posisi transportasi sebagai sektor unggulan di masa pemerintahan mereka juga menjadi indikasi bahwa masyarakat mulai merasakan langsung dampak kebijakan yang dijalankan.

“Meski pasangan ini dinilai punya pijakan yang cukup kuat di sektor transportasi publik, publik masih menuntut solusi konkret atas masalah yang lebih kompleks dan kronis seperti kemacetan dan parkir,” jelas laporan tersebut.

Dengan momentum yang sedang menguat, peluang mempercepat pembangunan kota berbasis sistem mobilitas cerdas menjadi lebih terbuka. Inisiatif seperti digitalisasi pembayaran, perluasan trayek hingga pinggiran kota, dan peningkatan keamanan transportasi publik akan menjadi kunci keberlanjutan kebijakan yang sudah berjalan.

Optimisme publik terhadap arah baru Jakarta semakin besar, terutama jika reformasi transportasi tetap menjadi prioritas. Jika mampu mempertahankan tren positif ini, pasangan Pramono Rano berpeluang memperkuat legitimasi mereka sebagai pemimpin yang responsif terhadap kebutuhan warganya.

Transportasi bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga cermin dari bagaimana kota ini bergerak menuju masa depan yang lebih efisien, manusiawi, dan setara bagi semua kalangan.

Terkini