JAKARTA - Musim semi selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh wisatawan yang berencana berkunjung ke Jepang. Salah satu daya tarik utamanya adalah mekarnya bunga sakura yang menghiasi berbagai kota dengan warna merah muda lembut. Tidak heran jika prediksi waktu mekarnya sakura menjadi informasi penting bagi pelancong dari dalam dan luar negeri.
Menjelang 2026, Jepang kembali merilis prakiraan awal waktu mekarnya bunga sakura. Informasi ini menjadi panduan penting bagi wisatawan untuk menentukan jadwal liburan musim semi agar bisa menikmati pemandangan sakura pada momen terbaiknya.
Prediksi Awal Mekarnya Sakura di Jepang
Badan Meteorologi Jepang atau Japan Meteorological Corporation merilis prakiraan pertama waktu mekarnya sakura untuk tahun 2026 pada Kamis, 18 Desember 2025. Informasi ini disampaikan lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mengingat tingginya minat publik terhadap musim sakura.
Mengutip The Strait Times, bunga sakura diperkirakan mulai bermekaran di Tokyo sekitar pertengahan Maret 2026. Kota Tokyo dan Nagoya di Prefektur Aichi diprediksi menjadi wilayah pertama yang menyambut mekarnya bunga sakura, yakni pada 19 Maret 2026.
Untuk fase mekarnya secara penuh, Tokyo diperkirakan mencapai puncaknya pada 26 Maret 2026. Sementara itu, Nagoya diperkirakan mengalami puncak mekarnya bunga sakura pada 28 Maret 2026. Periode ini biasanya menjadi waktu paling ramai bagi wisatawan yang ingin menikmati hanami.
Perbedaan Waktu Mekar Antarwilayah
Selain Tokyo dan Nagoya, sejumlah kota lain juga telah masuk dalam prakiraan awal mekarnya sakura. Fukuoka dan Kochi diprediksi mulai bermekaran pada 20 Maret 2026. Untuk puncak mekarnya, Kochi diperkirakan mencapainya pada 27 Maret 2026, sedangkan Fukuoka pada 29 Maret 2026.
Kota-kota wisata populer lainnya seperti Osaka dan Kyoto diperkirakan akan mulai dihiasi bunga sakura pada 24 Maret 2026. Puncak mekarnya di kedua kota tersebut diperkirakan terjadi pada 31 Maret 2026, menjadikannya waktu ideal bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan Kansai.
Wilayah Jepang bagian utara memiliki jadwal mekarnya sakura yang lebih lambat. Di Sendai, Prefektur Miyagi, sakura diperkirakan mulai bermekaran pada 5 April 2026 dengan puncaknya pada 10 April 2026. Sementara itu, Aomori diprediksi mulai mekar pada 19 April 2026 dan berakhir sekitar 22 April 2026.
Di Sapporo, Hokkaido, mekarnya bunga sakura diperkirakan terjadi menjelang akhir April, tepatnya pada 28 April 2026. Mekar penuh di kota ini diperkirakan terjadi pada 1 Mei 2026, menandai akhir musim sakura di Jepang.
Dasar Prakiraan dan Teknologi Baru
Prakiraan mekarnya sakura yang dirilis JMC didasarkan pada penelitian terhadap pohon sakura Yoshino yang tersebar di sekitar 1.000 lokasi pengamatan di seluruh Jepang. Faktor utama yang memengaruhi penentuan tanggal tersebut meliputi pola suhu sejak musim gugur tahun sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, JMC memperkenalkan prakiraan jangka panjang berbasis kecerdasan buatan dalam prediksi sakura tahun 2026. Penggunaan teknologi ini memungkinkan pengumuman prakiraan dilakukan lebih awal dari biasanya yang umumnya dirilis pada Januari.
Menurut JMC, sistem berbasis AI ini dirancang untuk meningkatkan keandalan dan kecepatan penyampaian informasi. Hal ini dinilai penting untuk mendukung perencanaan perjalanan wisata serta memenuhi kebutuhan informasi dari wisatawan domestik dan internasional yang terus meningkat.
Fenomena Mekarnya Sakura di Luar Musim
Di tengah antusiasme menyambut musim sakura, Jepang sempat dihebohkan oleh fenomena mekarnya bunga sakura di musim gugur. Pada Oktober 2025, pengunjung Taman Garyu di Kota Suzaka, Prefektur Nagano, dikejutkan dengan munculnya bunga sakura di antara dedaunan musim gugur.
Mengutip Japan Today, fenomena tersebut terjadi pada 17 Oktober 2025. Meski jumlah bunganya tidak sebanyak musim semi, kelompok bunga kecil yang mekar hingga sepuluh kuntum tetap menarik perhatian publik. Taman Garyu sendiri dikenal sebagai salah satu lokasi terbaik untuk menikmati sakura di Jepang.
Secara ilmiah, mekarnya sakura di luar musim bukanlah hal yang mustahil. Pohon sakura biasanya mengembangkan kuncup selama musim panas, lalu kuncup tersebut ditahan oleh hormon asam absisat agar tidak mekar terlalu cepat.
Namun, faktor eksternal seperti gugurnya daun lebih awal akibat angin kencang atau topan, ditambah suhu yang masih tinggi hingga pertengahan Oktober, dapat menghilangkan mekanisme alami penahan mekarnya bunga. Kondisi inilah yang menyebabkan beberapa pohon sakura mekar lebih awal dari seharusnya.
Meski tampak indah, warga lokal mengungkapkan kekhawatiran bahwa fenomena ini dapat memengaruhi siklus mekarnya sakura di musim semi berikutnya. Karena itu, prakiraan resmi tetap menjadi acuan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati musim sakura secara optimal.
Dengan dirilisnya prediksi awal mekarnya sakura 2026, wisatawan kini dapat merencanakan perjalanan musim semi ke Jepang dengan lebih matang. Informasi ini diharapkan membantu menentukan waktu terbaik untuk menikmati keindahan sakura yang hanya hadir sekali dalam setahun.