Bahlil: Pasokan Listrik Aceh Hampir Normal Usai Bencana Besar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:51:08 WIB
Bahlil: Pasokan Listrik Aceh Hampir Normal Usai Bencana Besar

JAKARTA - Pemulihan pasokan listrik di Provinsi Aceh menunjukkan perkembangan signifikan setelah bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah. Pemerintah memastikan sebagian besar daerah kini kembali terang, meski masih terdapat beberapa kabupaten yang membutuhkan penanganan lanjutan akibat kerusakan infrastruktur yang cukup parah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa kapasitas listrik sebesar 120 megawatt telah kembali mengalir dan menerangi hampir seluruh wilayah Aceh. Kondisi ini menandai kemajuan besar dibandingkan situasi awal pascabencana yang menyebabkan pemadaman meluas di berbagai daerah.

Pemulihan Listrik Aceh Capai Tahap Krusial

Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025, Bahlil menjelaskan bahwa pemulihan kelistrikan di Aceh telah mendekati kondisi normal seperti sebelum bencana. Ia menegaskan bahwa wilayah Banda Aceh telah sepenuhnya kembali menikmati aliran listrik secara stabil.

“Namun yang untuk Aceh, kami harus sampaikan secara data terkini bahwa Banda Aceh semalam Alhamdulillah, puji Tuhan, sudah normal sesuai dengan apa yang sebelum terjadi bencana. 120 Megawatt di Banda Aceh semuanya sudah nyala,” ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, capaian ini merupakan hasil kerja cepat dan kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak terkait. Upaya tersebut difokuskan pada percepatan pemulihan jaringan listrik agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.

Empat Kabupaten Masih Dalam Tahap Pemulihan

Meski kondisi secara umum telah membaik, Bahlil mengungkapkan masih terdapat empat kabupaten di Aceh yang pasokan listriknya belum sepenuhnya pulih. Keempat wilayah tersebut adalah Aceh Tamiang, Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, dan Aceh Tengah.

Pemulihan di daerah-daerah ini memerlukan waktu lebih lama karena kerusakan infrastruktur yang cukup masif akibat banjir dan longsor. Bahlil menekankan bahwa kendala utama bukan terletak pada kapasitas pembangkit listrik, melainkan pada jaringan distribusi di lapangan.

“Ini terjadi karena bukan karena mesin listriknya atau power plant-nya yang tidak bisa tersuplai, tetapi terjadi karena infrastruktur kita yang belum terselesaikan di lapangan untuk tegangan rendah,” lanjutnya.

Akibat kondisi tersebut, sebagian wilayah di empat kabupaten tersebut masih mengalami pemadaman bergilir sambil menunggu proses perbaikan jaringan selesai dilakukan.

Infrastruktur Jalan Jadi Tantangan Utama

Bahlil menjelaskan bahwa kerusakan jalan kabupaten menjadi salah satu faktor utama yang menghambat percepatan pemulihan listrik. Akses yang terputus atau rusak berat menyulitkan petugas untuk membawa peralatan dan membangun kembali jaringan distribusi listrik.

Selain itu, beberapa wilayah di empat kabupaten tersebut masih tergenang banjir, sehingga pekerjaan perbaikan tidak dapat dilakukan secara maksimal. Kondisi alam yang belum sepenuhnya bersahabat menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan.

“Tapi secara umum untuk Aceh normal, tinggal empat kabupaten tadi itu masih pemadaman bergilir diakibatkan karena infrastruktur jalan, kemudian tower-tower kita yang belum bisa dibangun, ada yang sudah dibangun jatuh lagi karena air terbawa,” kata Bahlil.

Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memantau kondisi lapangan secara intensif agar setiap kendala dapat segera ditangani.

Kolaborasi Percepat Pemulihan Pasca Bencana

Dalam proses pemulihan ini, Bahlil menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor. Tim dari PLN, Kementerian ESDM, TNI-Polri, serta masyarakat setempat terlibat langsung untuk mempercepat perbaikan infrastruktur kelistrikan.

Menurutnya, upaya percepatan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi dan koordinasi yang solid. Pemerintah juga terus berupaya menyesuaikan langkah teknis dengan kondisi alam yang dinamis di wilayah terdampak bencana.

“Kami jujur sekali lagi berusaha semaksimal mungkin dari tim PLN, tim ESDM, TNI-Polri, masyarakat semua kita bekerja sama bergandengan tangan berkolaborasi untuk melakukan percepatan, tapi memang alam kitalah yang membuat seperti itu,” pungkas Bahlil.

Pemerintah memastikan bahwa pemulihan listrik di Aceh tetap menjadi prioritas utama, mengingat listrik merupakan kebutuhan dasar yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan progres yang telah dicapai, diharapkan keempat kabupaten yang tersisa dapat segera kembali menikmati pasokan listrik secara normal dalam waktu dekat.

Terkini