Sembako

Sembako untuk Mahasiswa KKN

Sembako untuk Mahasiswa KKN
Sembako untuk Mahasiswa KKN

JAKARTA - Langkah konkret Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam memperkuat peran pendidikan tak hanya ditunjukkan lewat kebijakan strategis, tetapi juga melalui dukungan langsung kepada mahasiswa. Salah satu wujud nyata dari kepedulian tersebut tampak saat Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran, memberikan bantuan paket sembako kepada mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pelosok daerah.

Aksi ini bukan sekadar penyaluran bantuan, namun mencerminkan komitmen penuh dari pemerintah daerah terhadap penguatan kapasitas generasi muda sebagai agen perubahan sosial. Dalam sambutan pada acara penyerahan simbolik yang digelar di Aula Rahan, Gubernur menyampaikan pesan penuh semangat dan harapan kepada para peserta KKN. “Kalian bukan sekedar peserta KKN. Kalian adalah penyambung harapan masyarakat, pelopor inovasi lokal, dan agen perubahan sosial,” ujar Agustiar Sabran.

Dukungan berupa sembako tersebut mencakup beras, gula, dan minyak goreng, yang diberikan untuk menjaga semangat para mahasiswa selama menjalankan pengabdian di lapangan. Total sebanyak 2.325 mahasiswa terlibat dalam program KKN Reguler Periode I ini, yang akan berlangsung selama satu bulan, dari 16 Juli hingga 18 Agustus 2025. Mereka akan disebar ke 155 desa dan kelurahan di 6 kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Tengah.

Agustiar menegaskan bahwa bantuan ini bukan tentang nilainya secara material, melainkan tentang makna simbolis yang terkandung di dalamnya. Ia berharap dukungan ini dapat menguatkan tekad dan semangat mahasiswa agar tetap tangguh dalam menghadapi tantangan di lapangan.

“Supaya kalian tetap semangat, tetap kuat, dan terus bergerak membawa manfaat,” tuturnya.

Gubernur kelahiran Sampit ini juga menaruh perhatian besar pada proses pembentukan karakter mahasiswa selama KKN berlangsung. Ia menyampaikan harapan kepada para Dosen Pembimbing Lapangan untuk turut membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang berintegritas, memiliki etika, dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.

“Saya titipkan anak-anak muda Kalimantan Tengah ini untuk dibentuk bukan hanya jadi lulusan, tapi jadi pemimpin masa depan,” tegas Agustiar.

Menurutnya, penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi menjadi strategi penting dalam mendekatkan pembangunan kepada masyarakat, terutama di tingkat desa. Mahasiswa KKN, dalam hal ini, menjadi jembatan antara teori dan praktik, serta ujung tombak perubahan sosial yang berkelanjutan.

Rektor Universitas Palangka Raya, Salampak, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan Gubernur Agustiar. Ia menganggap bahwa langkah cepat pemerintah dalam memberikan bantuan merupakan cerminan dari keberpihakan terhadap dunia pendidikan dan generasi muda. “Civitas akademika UPR berterimakasih atas kepedulian Bapak Gubernur pada dunia pendidikan,” ujar Salampak.

Menurutnya, peran pemerintah sangat krusial dalam membentuk ekosistem pendidikan yang sehat, apalagi dalam konteks kegiatan KKN yang membutuhkan dukungan logistik maupun moral agar dapat berjalan maksimal.

Plt Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung, turut menambahkan bahwa keberpihakan Gubernur terhadap pembangunan sumber daya manusia tidak bisa dipisahkan dari visi besar membangun Kalimantan Tengah ke arah yang lebih maju dan berdaya saing.

Ia menyebut para mahasiswa sebagai generasi penentu arah masa depan bangsa, sekaligus calon pemimpin daerah dan nasional. Karena itu, program seperti KKN menjadi ruang penting dalam membangun karakter, jiwa kepemimpinan, dan kepedulian sosial. “Ini untuk siapa? Menyiapkan generasi memimpin Kalimantan Tengah, pemimpin Indonesia,” ujar Leonard menegaskan.

Program KKN yang digelar oleh UPR kali ini mengangkat semangat pengabdian langsung ke masyarakat. Para mahasiswa yang akan terjun ke lapangan dituntut untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus, sekaligus memahami dinamika sosial, ekonomi, dan budaya lokal secara langsung.

Di sisi lain, bantuan sembako dari Pemprov Kalteng menjadi bentuk penguatan moral bagi para peserta. Dukungan ini sekaligus menjadi dorongan untuk terus berkontribusi nyata dalam proses pembangunan, khususnya di daerah-daerah pelosok yang masih membutuhkan sentuhan inovatif dari generasi muda.

Bagi Gubernur Agustiar, mendukung mahasiswa bukan semata bagian dari program rutin. Ia melihatnya sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk generasi unggul yang tak hanya pintar, tapi juga peduli dan siap terlibat dalam pembangunan.

Bantuan sembako juga menjadi simbol solidaritas pemerintah terhadap mahasiswa yang akan tinggal di daerah terpencil selama masa KKN. Selain tantangan medan, para peserta juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi sosial yang berbeda, sekaligus membawa solusi yang bermanfaat.

Dengan program KKN ini, harapan besar tertuju pada kontribusi mahasiswa dalam menyampaikan gagasan, membangun jejaring sosial, dan mengedukasi masyarakat desa. Pemerintah pun menempatkan mahasiswa sebagai bagian dari elemen penting pembangunan berkelanjutan.

Keseluruhan pesan dari Gubernur, Rektor, dan Sekda menunjukkan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan akademik. Ia telah menjadi platform strategis untuk mencetak pemimpin masa depan dengan semangat pengabdian dan nilai kemanusiaan yang tinggi.

Dukungan berupa sembako adalah pintu pembuka bagi kepedulian lebih besar. Dan bagi mahasiswa, ini adalah saat untuk membuktikan bahwa ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan tekad membangun bisa berjalan beriringan di tengah masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index