JAKATA - Meski menelan kekalahan cukup telak dalam laga pembuka Grup A Piala Presiden 2025, semangat dan keberanian skuad Liga Indonesia All Star justru mendapat sorotan positif dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dalam pandangannya, hasil akhir bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan, terlebih jika tim menunjukkan daya juang yang luar biasa di atas lapangan.
Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu 6 Juli 2025, Liga Indonesia All Star yang ditangani oleh Rahmad Darmawan harus mengakui keunggulan tim tamu, Oxford United, dengan skor 3-6. Meski demikian, laga tersebut menyajikan perlawanan menarik yang tak luput dari perhatian Erick.
Usai pertandingan, Erick menyampaikan langsung apresiasinya terhadap performa para pemain. "Nah, begitu dong! Semangat dan mental kalian hebat. Tidak mau kalah dan fight. Saya bangga dengan semangat juang dan keberanian kalian di lapangan," ujarnya dalam keterangan resmi.
Ucapan itu bukan sekadar basa-basi. Erick bahkan menyempatkan diri masuk ke ruang ganti pemain usai laga. Ia memotivasi skuad All Star dan menggarisbawahi pentingnya menjaga mental tanding, terlepas dari skor akhir pertandingan. Bagi Erick, performa yang ditunjukkan sudah cukup membuktikan bahwa kualitas sepak bola Indonesia layak diperhitungkan.
“Kita menunjukkan bahwa kualitas sepakbola Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata,” tegasnya.
Pertandingan menghadirkan sejumlah catatan menarik. Salah satunya adalah penampilan impresif dari winger lincah, Riko Simanjuntak. Pemain yang dikenal dengan kecepatan dan kegesitannya itu menjadi pencetak gol pertama untuk Liga Indonesia All Star, sekaligus beberapa kali membuat repot lini belakang Oxford United.
Penampilan Riko menjadi angin segar di tengah keterbatasan waktu persiapan yang dimiliki tim. Tak hanya pemain, sang pelatih Rahmad Darmawan juga mendapatkan apresiasi tersendiri dari Erick. Ia menilai Rahmad mampu menyusun komposisi tim yang cukup solid meskipun waktu latihan bersama tergolong minim.
Laga melawan Oxford United menjadi awal dari rangkaian pertandingan Grup A yang akan dilakoni oleh Liga Indonesia All Star. Kekalahan ini membuat mereka untuk sementara berada di dasar klasemen tanpa poin, sementara Oxford United mengoleksi tiga poin dan berada di puncak.
Meski tertinggal di klasemen, semangat tidak surut dari tim asuhan Rahmad Darmawan. Fokus kini tertuju pada laga berikutnya menghadapi Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Selasa 8 Juli 2025. Oxford United sendiri dijadwalkan akan melawan Arema FC di tempat yang sama dua hari berselang, yakni pada Kamis 10 Juli 2025.
Erick Thohir tampak menyadari bahwa membangun kekuatan tim nasional maupun perwakilan klub tidak cukup hanya mengandalkan kemenangan demi kemenangan. Ia menekankan bahwa keberanian untuk menghadapi tim luar negeri dan menunjukkan performa tanpa rasa gentar justru menjadi nilai penting untuk kemajuan sepak bola nasional.
Dukungan Erick dalam laga ini juga mencerminkan komitmennya terhadap proses panjang pembenahan sepak bola Indonesia. Dalam beberapa kesempatan, ia memang kerap menegaskan bahwa perkembangan sepak bola bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang membangun mental, teknik, dan kerja sama tim sejak dini.
Kekalahan dari Oxford United, dalam pandangan Erick, seharusnya dijadikan pelajaran dan motivasi untuk tampil lebih baik. Ia tidak melihat skor akhir semata, tetapi juga cara tim bermain, determinasi di atas lapangan, dan usaha untuk melawan hingga menit akhir.
Meski skor 3-6 cukup besar, laga tersebut tetap memberikan pengalaman penting bagi para pemain. Mereka bisa mengukur kemampuan, memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kualitas permainan ke depan. Hal ini sesuai dengan semangat Piala Presiden 2025 yang juga menjadi ajang pembuktian sekaligus pematangan bakat lokal di level internasional.
Oxford United sendiri bukan lawan sembarangan. Tim asal Inggris itu datang dengan persiapan matang dan komposisi pemain yang solid. Mereka berhasil menunjukkan permainan yang efisien dan agresif sejak menit awal, namun tidak membuat para pemain All Star gentar.
Dengan adanya kompetisi seperti Piala Presiden yang menghadirkan tim-tim luar negeri, diharapkan mental para pemain Indonesia bisa semakin terasah. Erick menilai ajang ini bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi juga sebagai kesempatan mengembangkan potensi dan menampilkan keberanian dalam bermain.
Apresiasi Erick terhadap performa tim juga menjadi penegas bahwa federasi mendukung penuh pembinaan yang berkelanjutan. Ia berharap semangat yang ditunjukkan para pemain bisa terus dijaga dan menjadi fondasi untuk prestasi lebih tinggi.
Selanjutnya, Liga Indonesia All Star punya pekerjaan rumah yang tak mudah dalam menghadapi Arema FC. Laga ini akan menjadi ujian kedua yang tak kalah penting dalam menentukan nasib mereka di Piala Presiden 2025. Meski kalah di laga pertama, peluang untuk bangkit tetap terbuka lebar, terlebih dengan dukungan penuh dari publik dan federasi.
Sementara itu, Oxford United yang sudah mencatatkan kemenangan pertama tentu berada di posisi lebih percaya diri. Pertemuan mereka dengan Arema FC akan menjadi penentu penting dalam perburuan tiket ke fase selanjutnya.
Dengan semangat juang dan dukungan dari Erick Thohir, Liga Indonesia All Star diharapkan bisa menunjukkan performa lebih baik di laga berikutnya dan menjaga asa melangkah lebih jauh di ajang ini.