Game

Tiga Game Indonesia Raih Penghargaan Dunia, Bukti Kebangkitan Industri Kreatif Digital

Tiga Game Indonesia Raih Penghargaan Dunia, Bukti Kebangkitan Industri Kreatif Digital
Tiga Game Indonesia Raih Penghargaan Dunia, Bukti Kebangkitan Industri Kreatif Digital

JAKARTA - Industri gim Indonesia terus menorehkan prestasi di kancah internasional. Tiga judul gim buatan pengembang lokal baru-baru ini sukses menyabet penghargaan di ajang bergengsi di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa karya anak bangsa telah mampu bersaing dengan gim kelas dunia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta industri kreatif digital global.

Karya Anak Bangsa Menembus Pasar Dunia

Keberhasilan sejumlah gim buatan Indonesia tidak hanya menambah daftar panjang prestasi industri kreatif nasional, tetapi juga menjadi simbol kemajuan talenta digital generasi muda Tanah Air.

 Gim kini tidak sekadar hiburan, melainkan sarana untuk memperkenalkan inovasi, budaya, dan potensi ekonomi digital Indonesia ke panggung dunia.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa sektor gim memainkan peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. 

Hal itu disampaikan dalam ajang Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) 2025 yang digelar di Bali — sebuah forum yang mempertemukan pengembang lokal dengan penerbit, investor, serta media internasional.

Menurut Meutya, IGDX menjadi wadah penting bagi para kreator Indonesia untuk menunjukkan inovasi dan menjalin kolaborasi global. “Popularitas gim buatan Indonesia di kancah internasional menjadi bukti nyata kualitas dan daya saing yang dimiliki,” ujar Meutya.

 Ia juga mengajak generasi muda untuk terus berpikir kreatif, berinovasi, dan bekerja keras agar dapat menghasilkan karya berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar dunia.

Semangat Baru Industri Gim Nasional

Dalam keterangan lebih lanjut, Meutya menyampaikan optimisme bahwa Indonesia memiliki semua faktor yang dibutuhkan untuk menjadi pusat industri kreatif digital di kawasan Asia Tenggara.

 Industri gim, yang kini tengah tumbuh pesat, diyakini dapat menjadi penggerak utama dalam membuka peluang ekonomi digital baru.

“Generasi muda, khususnya Gen Z, adalah kunci dalam mewujudkan cita-cita besar ini,” kata Meutya. Ia menambahkan bahwa dengan dukungan talenta unggul, teknologi memadai, dan investasi yang terus tumbuh, Indonesia berpeluang besar menjadi kekuatan baru dalam industri gim global.

Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital, berkomitmen penuh memperkuat ekosistem gim nasional. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai program strategis, termasuk penyelenggaraan IGDX dan peluncuran Garuda Spark Innovation Hub — platform kolaboratif yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan di sektor industri kreatif digital.

Garuda Spark, Wadah Kolaborasi Talenta Digital

Platform Garuda Spark Innovation Hub, yang baru diluncurkan di Bandung dan Jakarta, diharapkan menjadi penggerak percepatan pertumbuhan ekosistem kreatif digital di Indonesia. 

Melalui platform ini, pengembang gim lokal, investor, akademisi, dan pihak swasta dapat bertemu dalam satu wadah untuk berkolaborasi dan mengembangkan potensi industri.

Menurut Meutya Hafid, inisiatif ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam menciptakan lingkungan kondusif bagi para pelaku industri kreatif digital. “Kolaborasi antara pemerintah dan pengembang adalah kunci utama untuk mempercepat kematangan industri gim di Indonesia,” tegasnya.

Pemerintah juga berupaya menghadirkan berbagai insentif serta dukungan infrastruktur digital agar lebih banyak pengembang muda dapat menembus pasar global. 

Upaya ini sekaligus menegaskan komitmen Indonesia untuk tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen gim berkelas dunia.

Kualitas Gim Lokal Diakui Dunia

Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, menilai bahwa kualitas gim karya pengembang Indonesia kini sudah mampu bersaing dengan produk global. 

Menurutnya, para kreator lokal semakin memahami standar internasional, baik dari sisi desain, mekanik permainan, maupun pengalaman pengguna.

“Di kawasan Asia Tenggara, gim buatan Indonesia telah menunjukkan performa yang sangat baik. Bahkan peserta dari tingkat pelajar pun sudah mampu bersaing dengan standar global,” ungkap Shafiq.

Capaian ini semakin nyata setelah tiga gim buatan Indonesia berhasil meraih penghargaan di Kuala Lumpur. Dari lima kategori yang dilombakan, tiga di antaranya dimenangkan oleh karya pengembang asal Indonesia. “Ini bukti jelas bahwa kita sudah sangat siap, baik dari sisi kualitas maupun kesiapan industri,” ujar Shafiq.

Dorongan untuk Memperkuat Ekosistem Gim Nasional

Meski telah mencatatkan prestasi membanggakan, Shafiq menilai industri gim nasional masih memerlukan dorongan lebih lanjut dari berbagai pihak agar semakin matang. 

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan sektor ini.

“Industri gim kita hanya butuh sedikit dorongan lagi untuk bisa menyaingi negara-negara maju. AGI akan terus mendukung pengembang muda dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah untuk mempercepat kemajuan sektor ini,” jelasnya.

Menurut Shafiq, potensi Indonesia untuk menjadi pusat industri gim di Asia Tenggara bukan hal mustahil. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, serta akses ke pendanaan dan jaringan global, karya-karya lokal akan semakin mudah menembus pasar dunia.

Menuju Pusat Kreativitas Digital Asia Tenggara

Pencapaian tiga gim lokal di ajang internasional menjadi tonggak penting bagi perjalanan industri gim Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kreativitas, ketekunan, dan kolaborasi dapat melahirkan produk yang diakui dunia.

Baik pemerintah, asosiasi, maupun para pengembang sepakat bahwa langkah selanjutnya adalah memperkuat rantai nilai industri gim — mulai dari pendidikan, pelatihan, produksi, hingga distribusi. Dengan demikian, potensi ekonomi dari sektor ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Gim buatan Indonesia kini bukan lagi sekadar alternatif hiburan, melainkan simbol kebanggaan nasional dan jembatan menuju pasar global. Dengan semangat kolaboratif dan dukungan yang berkelanjutan, Indonesia selangkah lebih dekat menuju visinya menjadi pusat industri kreatif digital Asia Tenggara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index